Dakwah dalam konteks rekayasa sosial memiliki tujuan yang lebih luas daripada sekadar penyampaian pesan agama. Dakwah disini menjadi alat untuk mengubah tatanan sosial menuju kondisi yang lebih baik, sesuai dengan nilai-nilai Islam. Berikut beberapa strategi dakwah yang dapat diterapkan dalam rekayasa sosial:
1. Pendekatan Komunitas
- Pemberdayaan Masyarakat: Melalui pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi, masyarakat didorong untuk aktif dalam memecahkan masalah sosial.
- Pembentukan Komunitas: Membentuk komunitas berbasis agama atau minat untuk memperkuat rasa solidaritas dan gotong royong.
- Program-Program Sosial: Menyelenggarakan berbagai program sosial seperti bakti sosial, pengajian, dan kegiatan keagamaan lainnya.
2. Pendidikan Agama yang Holistik
- Pendidikan Agama Formal: Memperkuat pendidikan agama di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
- Pendidikan Non-Formal: Menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, kursus, dan pelatihan.
- Pendidikan Informal: Memanfaatkan media sosial dan teknologi lainnya untuk menyebarkan pesan-pesan agama yang positif.
3. Kolaborasi dengan Stakeholder
- Pemerintah: Bekerja sama dengan pemerintah dalam pelaksanaan program-program sosial.
- Lembaga Swadaya Masyarakat: Membangun kemitraan dengan LSM untuk memperluas jangkauan program.
- Tokoh Masyarakat: Melibatkan tokoh masyarakat dalam upaya-upaya perubahan sosial.
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi
- Media Sosial: Menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan dakwah dan mengajak masyarakat berdiskusi.
- Website dan Aplikasi: Mengembangkan website dan aplikasi yang berisi konten-konten keagamaan yang menarik dan interaktif.
- Video dan Audio: Membuat video dan audio yang berisi ceramah, tausiyah, dan lagu-lagu religi.
5. Pengembangan Sumber Daya Manusia
- Pelatihan Da'i: Melakukan pelatihan bagi para da'i untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan mereka.
- Pengembangan Kurikulum: Mengembangkan kurikulum pendidikan agama yang relevan dengan kebutuhan zaman.