Dakwah memiliki dampak terhadap perubahan sosial, diantaranya:
Dakwah dapat memberikan dasar filosofi, arah, dorongan, dan pedoman perubahan masyarakat
Dakwah dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
Dakwah dapat mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia akhirat
hal ini dapat mengukur program atau kegiatan dakwah, diperlukannya monitoring dan evaluasi. Hal ini bertujuan agar dakwah sesuai dengan rencana, target, dan tujuan yang diinginkan.
Evaluasi dampak dakwah terhadap perubahan sosial di Indonesia merupakan langkah penting untuk mengukur efektivitas dakwah dan mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik kualitatif maupun kuantitatif.
Dimensi yang Perlu Dievaluasi
- Perubahan Tingkah Laku:
- Indikator: Peningkatan partisipasi dalam ibadah, kepedulian sosial, dan perilaku pro-sosial.
- Metode: Survei, observasi, dan wawancara mendalam dengan individu atau kelompok.
- Perubahan Nilai dan Sikap:
- Indikator: Peningkatan toleransi, moderasi, dan pemahaman terhadap ajaran agama.
- Metode: Analisis konten media, survei sikap, dan fokus grup diskusi.
- Perubahan Sosial Struktural:
- Indikator: Perubahan kebijakan publik yang lebih mengakomodasi nilai-nilai agama, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan pengurangan angka kriminalitas.
- Metode: Analisis data sekunder, studi kasus, dan studi komparatif.
- Perubahan Institusi:
- Indikator: Peningkatan jumlah dan kualitas lembaga keagamaan, serta peran aktif lembaga keagamaan dalam pembangunan.
- Metode: Analisis data sekunder, studi kasus, dan survei lembaga.
Metode Evaluasi
- Survei: Mengumpulkan data dari sampel populasi melalui kuesioner.
- Wawancara: Mendapatkan informasi mendalam dari individu atau kelompok melalui wawancara tatap muka atau telepon.
- Observasi: Mengamati langsung perilaku individu atau kelompok dalam konteks sosial tertentu.
- Analisis Dokumen: Menganalisis dokumen-dokumen seperti laporan kegiatan, artikel, dan data statistik.
- Studi Kasus: Mempelajari kasus-kasus spesifik untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
Pendekatan Antropologis: Masuk ke dalam komunitas dan berusaha untuk familiar di kalangan komunitas tersebut.
Tantangan dalam Evaluasi
- Subjektivitas: Nilai-nilai agama seringkali bersifat subjektif dan sulit diukur secara kuantitatif.
- Kompleksitas: Perubahan sosial merupakan fenomena yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor.
- Keterbatasan Data: Terkadang sulit mendapatkan data yang akurat dan lengkap.
Contoh Studi Kasus
- Dakwah di Pedesaan: Evaluasi dampak dakwah terhadap peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan sanitasi.